Foto : Dokumentasi Pribadi
Penulis : Muhammad Dzaki Abyan (Teknik Elektro, Universitas Diponegoro)
Editor : Tim Redaksi Eppyco Media
Tambakan, 26 Januari 2025 – Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya energi terbarukan serta mendukung penerangan desa yang lebih efisien, program Edukasi Energi Terbarukan dan Pengadaan Lampu PLTS resmi dilaksanakan di Desa Tambakan bersama TIM KKN Universitas Diponegoro. Program ini diusulkan oleh Muhammad Dzaki Abyan sebagai perwakilan dari mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN di Desa Tambakan. Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai manfaat energi bersih serta implementasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa.
Acara Edukasi ini dilaksanakan pada malam hari bertempat di rumah Ketua RT 13 Desa Tambakan yang dihadiri langsung oleh puluhan warga serta ketua RW dan Ketua RT setempat. Dalam sesi penyuluhan yang diinisiasi oleh Muhammad Dzaki Abyan peserta diberikan wawasan mengenai cara kerja panel surya, manfaat jangka panjangnya, serta langkah-langkah pemasangan dan pemeliharaan lampu PLTS. Selain itu, masyarakat juga diperkenalkan dengan teknologi hemat energi yang dapat mengurangi ketergantungan terhadap listrik konvensional.
Setelah sesi penyuluhan, Muhammad Dzaki Abyan membuka sesi tanya jawab bagi warga yang ingin mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang program ini. Warga terlihat sangat antusias dan mengajukan berbagai pertanyaan terkait implementasi PLTS di lingkungan mereka.
Salah seorang warga mengangkat tangan dan bertanya, “Apakah lampu PLTS cocok untuk dipasang di rumah, dan apakah biayanya mahal untuk membeli lampu tersebut?”
Menanggapi pertanyaan tersebut, Muhammad Dzaki Abyan menjelaskan bahwa lampu PLTS sangat cocok digunakan di rumah, terutama untuk warga yang ingin menghemat konsumsi listrik. Dengan sistem yang memanfaatkan energi matahari di siang hari dan menyimpannya dalam baterai untuk digunakan pada malam hari, lampu PLTS menjadi solusi penerangan yang ramah lingkungan serta ekonomis dalam jangka panjang.
Terkait biaya, ia menambahkan bahwa harga lampu PLTS bervariasi tergantung kapasitas daya, jenis baterai, dan kualitas panel surya yang digunakan. Meskipun investasi awalnya relatif lebih tinggi dibandingkan lampu konvensional, pengguna akan merasakan penghematan signifikan karena tidak perlu membayar tagihan listrik tambahan.
Jawaban tersebut disambut baik oleh warga, yang semakin tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai cara pemasangan dan perawatan lampu PLTS. Dengan antusiasme yang tinggi, diharapkan implementasi program ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Desa Tambakan.
“Kami sangat mengapresiasi program ini karena tidak hanya memberikan penerangan yang lebih baik bagi desa, tetapi juga membantu kami menghemat biaya listrik serta menjaga lingkungan. Kami juga siap membantu saat pemasangan akan dilakukan,” ujar Pak Suwarno selaku Ketua RT 13.

Sebagai bagian dari implementasi, sejumlah lampu PLTS telah dipasang oleh Muhammad Dzaki Abyan dibantu oleh warga Desa Tambakan dan teman teman TIM KKN Universitas Diponegoro di berbagai titik strategis, seperti jalan utama RT 13, Makam Dukuh Selobayan, Papan pengumuman Desa, serta bank sampah untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan masyarakat di malam hari. Penggunaan PLTS diharapkan dapat menjadi solusi berkelanjutan dalam mengurangi emisi karbon sekaligus meningkatkan aksesibilitas dan produktivitas warga desa.
Dengan adanya program ini, Desa Tambakan semakin dekat menuju desa mandiri energi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Diharapkan, inisiatif ini dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam memanfaatkan energi terbarukan demi masa depan yang lebih baik.
