81 views 5 mins 0 comments

Kenali yang dibutuhkan, Pahami Pinjol yang benar & Jauhi Judol, Kendalikan Risiko: Bekal Anak Muda Hadapi Masa Depan

In Uncategorized
Agustus 05, 2025

Penulis : Kayla Attiva Chariri (Manajemen, Universitas Diponegoro)
Olga Arnetha Ariningsih (Ekonomi, Universitas Diponegoro)
Yunita Yudiputri (Akuntansi, Universitas Diponegoro)
Editor : Tim Redaksi Eppyco Media

Mojolaban, Sukoharjo — 19 Juli 2025 Literasi keuangan menjadi kebutuhan yang semakin penting di tengah tantangan kehidupan modern. Anak muda, termasuk para anggota Karang Taruna, sering kali dihadapkan pada berbagai godaan gaya hidup, jebakan keuangan digital seperti pinjaman online (pinjol), hingga risiko yang muncul dalam pengambilan keputusan sehari-hari. Menjawab kondisi tersebut, sebuah kegiatan edukatif bertema “Atur Uang, Jauhi Pinjol, Kendalikan Risiko” diselenggarakan di Balai Desa Plumbon, Mojolaban, Sukoharjo pada 19 Juli 2025.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat mahasiswa KKN
Universitas Diponegoro (UNDIP) yang menggandeng Karang Taruna sebagai peserta
utama. Materi disampaikan oleh tiga narasumber berbeda, dengan pendekatan yang saling
melengkapi, Kayla Attiva Chariri dari jurusan Manajemen, Olga Arnetha Ariningsih dari
jurusan Ekonomi, Yunita Yudiputri dari jurusan Akuntansi, membentuk pemahaman
menyeluruh tentang bagaimana mengelola uang secara bijak dan menghindari risiko
keuangan di usia muda.

Sesi awal sosialisasi dibuka oleh Kayla Attiva Chariri, yang membahas dasar penting dalam
pengelolaan keuangan pribadi: membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Dengan
pendekatan interaktif, Kayla mengajak anggota Karang Taruna untuk menggali alasan di
balik keputusan belanja mereka. Ia memancing refleksi dengan pertanyaan seperti “Apakah
saya benar-benar butuh ini?” atau “Apakah saya beli karena FOMO atau tekanan sosial?”,
yang langsung memicu diskusi hangat di antara peserta.

Melalui simulasi dan contoh sehari-hari, peserta diajak untuk mengenali pengaruh media
sosial, gaya hidup instan, serta godaan konsumtif yang bisa menjerumuskan pada
keputusan finansial yang tidak bijak. Kayla menekankan bahwa hidup tenang dimulai dari
kemampuan mengatur uang secara sadar dan bertanggung jawab. Materi ini menjadi
landasan penting sebelum peserta masuk ke isu-isu yang lebih kompleks seperti pinjaman
online dan judi daring dalam sesi berikutnya.

Sesi kedua KKN UNDIP dilanjutkan oleh Olga Arnetha Ariningsih yang membawakan materi
tentang bahaya Pinjaman Online (Pinjol) dan Judi Online (Judol). Dalam pemaparannya,
dijelaskan bagaimana praktik ilegal ini menyasar anak muda lewat janji kemudahan dan
keuntungan cepat, namun justru berakhir pada jeratan hutang dan tekanan mental. Materi
juga mencakup ciri-ciri pinjol ilegal, cara melaporkannya ke OJK atau Kominfo, serta
pentingnya menjaga data pribadi agar tidak disalahgunakan.

Diskusi berlangsung interaktif ketika peserta Karang Taruna membagikan pengalaman orang
terdekat yang pernah terjerat judol dan bertanya mengenai bagaimana mengingatkan orang
terdekat yang sudah terlanjur melakukan. Salah satu peserta memberi tanggapan reflektif,
“Memang kalo menjaga keuangan itu harus dari diri sendiri dulu ya.” Edukasi ini menjadi
langkah awal penting dalam meningkatkan kesadaran finansial pemuda desa, sekaligus
mendukung pencapaian SDGs Desa poin 1, 3, dan 8.

Sesi terakhir dilanjutkan oleh teman tim KKN, Yunita Yudiputri, menghadirkan pendekatan
yang lebih konseptual namun tetap mudah dipahami.Yunita berfokus pada materi
Manajemen Risiko dengan metode Bow-Tie. Metode ini digunakan untuk memetakan secara
visual bagaimana suatu risiko dapat terjadi, serta bagaimana cara mencegah dan
mengendalikan dampaknya.

Selain itu, Yunita membawa materi terkait kerangka kerja 4T dalam pengelolaan risiko, yaitu
Tolerate, Transfer, Treat, dan Terminate. Dengan menggabungkan pendekatan visual dari
Bow-Tie dan strategi keputusan melalui 4T, manajemen risiko dalam proyek ini menjadi lebih
terarah, terstruktur, dan dapat dikomunikasikan dengan lebih jelas kepada seluruh
pemangku kepentingan. ”Saya merasa senang membawakan materi ini, dari yang saya
pelajari di perkuliahan dapat saya salurkan kepada para karang taruna. Dengan melihat
antusiasnya para karang taruna, semoga ilmu yang saya berikan ini bermanfaat“ Ujar
Yunita.

Kegiatan sosialisasi “Atur Uang, Jauhi Pinjol, Kendalikan Risiko” menjadi wujud nyata
kontribusi mahasiswa KKN UNDIP dalam meningkatkan literasi keuangan generasi muda di
desa. Melalui pemahaman akan perbedaan kebutuhan dan keinginan, kewaspadaan
terhadap praktik pinjol dan judol, serta penerapan manajemen risiko yang tepat, para
peserta khususnya Karang Taruna dibekali kemampuan dasar untuk mengambil keputusan
finansial yang lebih bijak dan aman.

Antusiasme dan keterlibatan aktif para peserta mencerminkan betapa pentingnya topik ini di
kalangan anak muda. Harapannya, edukasi ini tidak hanya berhenti pada ruang diskusi,
tetapi menjadi bekal jangka panjang yang membentuk pola pikir kritis, mandiri, dan tangguh
dalam menghadapi berbagai tantangan keuangan di era digital. Dengan langkah kecil ini,
diharapkan akan lahir generasi yang cerdas finansial dan berdaya saing tinggi demi masa
depan yang lebih stabil dan sejahtera.

Penulis :
Kayla Attiva Chariri (Manajemen, Universitas Diponegoro)
Olga Arnetha Ariningsih (Ekonomi, Universitas Diponegoro)
Yunita Yudiputri (Akuntansi, Universitas Diponegoro)

Dosen Pembimbing Lapangan:
Dr. Cahya Tri Purnami, S.KM., M.Kes.
dr. Farmaditya Eka Putra, M.Si.Med., Ph.D
Prof. Dr. Ir. Suharyanto, M.Sc.
Novia Sari Ristanti, S.T., M.T.