
Foto : Dokumentasi Pribadi
Penulis : Tim KKN-T 2025 Universitas Diponegoro Desa Bergas Kidul
Editor : Tim Redaksi Eppyco Media
Bergas Kidul, 22 Juli 2025. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Diponegoro, Semarang, memperkenalkan Budidaya Ikan dalam Ember (Budikdamber) sebagai bagian dari program kemandirian pangan. Program ini melibatkan mahasiswa program studi Ilmu Kelautan dan Oseanografi, yang menjadikan Budikdamber sebagai salah satu solusi bagi budidaya perikanan dan pertanian di lahan yang terbatas.
Budikdamber (Budidaya Ikan dalam Ember) merupakan teknik budidaya ikan yang ramah lingkungan, dengan memadukan antara budidaya ikan dan sayuran dalam ember menggunakan sistem akuaponik sederhana. Budikdamber menjadi salah satu solusi untuk program kemandirian pangan karena mampu memenuhi kebutuhan protein hewani yang didapat dari ikan dan protein nabati dari tanaman sayur.

Tanaman sayur yang dipilih pada program budikdamber ini yaitu kangkung, bayam, selada, dan pakcoy. Tanaman ini dipilih karena dianggap memiliki keberhasilan yang tinggi.
“Kami memilih kangkung, bayam, selada, dan pakcoy karena cocok untuk sistem budikdamber. Tanaman ini berakar pendek, cepat panen, dan bisa tumbuh tanpa tanah. Lalu yang tak kalah penting, akar tanaman ini membantu menyerap nutrisi dari kotoran ikan sehingga air bisa tetap bersih dan ekosistem budikdamber bisa seimbang” Jelas Dhanang selaku koordinator program budikdamber dalam kegiatan KKN-T Universitas Diponegoro di Dusun Kenangkan.

Pelaksaan program ini disambut baik oleh Kelompok Tani Dusun Kenangkan dan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA). Terdapat dua ember Budikdamber ditempatkan di Kelompok Tani Dusun Kenangkan dan empat ember lainnya diberikan kepada KTNA yang nantinya akan dikelola oleh empat perwakilan anggota. Selain itu, dilakukan edukasi mengenai penggunaan alat pengukuran digital kualitas air yang mencakup pH, Total Dissolved Solids (TDS), Electrical Conductivity (EC), Salinitas, dan suhu. Edukasi ini bertujuan untuk memfasilitasi pemantauan dan pemahaman kualitas air secara lebih akurat.

Melalui program Budikdamber dan edukasi kualitas air ini, diharapkan dapat tercipta solusi nyata bagi kemandirian pangan, khususnya bagi masyarakat Dusun Kenangkan. Budikdamber tidak hanya menjadi solusi praktis untuk pemanfaatan lahan sempit, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kesadaran lingkungan dan kemandirian pangan keluarga. Kegiatan ini diharapkan dapat terus berkembang dan memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat setempat.