152 views 3 mins 0 comments

Mahasiswa Universitas Diponegoro Melakukan Pemberdayaan Limbah Kertas Menjadi Produk Kreativitas untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Anak

In Pendidikan
Februari 07, 2025


Foto : Dokumentasi Pribadi

Penulis : Roosy Nur Thahara (Bahasa dan Kebudayaan Jepang, Universitas Diponegoro)
Editor : Tim Redaksi Eppyco Media

Sindukarto, [21 Januari 2025]

Roosy Nur Thahara, Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tim I Universitas Diponegoro (UNDIP) Fakultas Ilmu Budaya, Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang, melaksanakan kegiatan pemberdayaan limbah kertas menjadi produk kreatif di TK Sindukarto. Program ini bertujuan tidak hanya untuk mengajarkan kreativitas kepada anak-anak, tetapi juga menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini.

Kegiatan ini berawal dari keprihatinan terhadap banyaknya limbah kertas yang kerap dibakar begitu saja. Tanpa disadari, pembakaran kertas dapat menyebabkan pencemaran udara akibat pelepasan karbon dioksida dan partikel berbahaya lainnya. Dari pemikiran tersebut, Roosy berinisiatif untuk menciptakan kegiatan edukatif yang mengajarkan anak-anak cara mengolah limbah kertas menjadi karya yang memiliki nilai guna.

Pelaksanaan program ini disambut antusias oleh murid TK Sindukarto. Para guru dan pihak sekolah juga sangat mendukung kegiatan ini dengan membantu mengorganisir acara dan memastikan anak-anak dapat mengikuti dengan baik. Dalam kegiatan ini, Roosy memperkenalkan berbagai teknik sederhana dalam mengolah kertas bekas, mulai dari membuat origami, kolase, hingga berbagai bentuk kerajinan lainnya yang menarik.

Melihat anak-anak bersemangat dalam menggambar, melipat, dan menempel kertas menjadi bukti bahwa kreativitas perlu diasah sejak dini. Beberapa anak bahkan dengan bangga menunjukkan hasil karyanya sambil bercerita tentang apa yang mereka buat. Salah satu anak berkata, “Kak, ini kupu-kupu buat ibu di rumah!” Momen seperti ini menjadi bukti bahwa kegiatan kreatif dapat memberikan dampak positif bagi anak-anak.

Para guru di TK Sindukarto memberikan apresiasi luar biasa terhadap kegiatan ini. Mereka merasa bahwa pendekatan edukatif seperti ini sangat cocok untuk anak-anak dan mampu mengasah daya pikir serta kreativitas mereka. “Anak-anak sangat menikmati kegiatan ini, mereka belajar tanpa merasa bosan. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa dilakukan lagi ke depannya,” ujar salah satu guru TK Sindukarto.

Bagi Roosy, pengalaman ini sangat berharga. Ia menyadari bahwa memberikan manfaat kepada masyarakat, meskipun dalam bentuk sederhana, dapat memberikan dampak besar. Melalui program KKN ini, ia belajar bahwa edukasi lingkungan tidak harus selalu disampaikan secara formal. Terkadang, melalui permainan dan aktivitas kreatif, anak-anak dapat memahami konsep-konsep penting dengan cara yang lebih menyenangkan.

Roosy berharap setelah kegiatan ini, anak-anak TK Sindukarto akan terus mengingat bahwa sesuatu yang dianggap sampah masih bisa memiliki nilai jika diolah secara kreatif. Lebih dari itu, ia berharap mereka akan tumbuh menjadi generasi yang lebih peduli terhadap lingkungan.