Foto : Dokumentasi Pribadi
Penulis : Aryodimas Jaguardy (Bahasa dan Kebudayaan Jepang, Universitas Diponegoro)
Editor : Tim Redaksi Eppyco Media
Pekalongan, 5 Februari 2025 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro (Undip) telah berhasil memperkenalkan Kakeibo, sebuah seni menabung tradisional Jepang, kepada ibu-ibu PKK di Desa Kemplong. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu para ibu-ibu PKK dalam mengatur keuangan keluarga secara lebih efektif dan bijak.
Kakeibo, yang berarti “Buku Rumah Tangga” dalam bahasa Jepang, adalah metode pencatatan pengeluaran dan pendapatan yang detail. Metode ini diperkenalkan pada tahun 1904 oleh jurnalis wanita bernama Motoko Hani dan bertujuan membantu keluarga dalam mencatat pemasukan dan pengeluaran secara sistematis sehingga dapat mengelola anggaran dengan lebih baik serta bijaksana.
Salah satu mahasiswa dari jurusan Bahasa dan Kebudayaan Jepang, Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Aryodimas, menyusun sebuah program kerja yang bertujuan untuk memberikan sosialisasi, tentang Kakeibo dengan menjelaskan konsep dasar Kakeibo, cara mencatat pengeluaran dan pendapatan. Para ibu-ibu PKK Desa Kemplong tampak antusias mengikuti kegiatan ini.
“Saya melihat bahwa para ibu ibu PKK di desa ini belum memiliki pemahaman yang baik tentang pengelolaan keuangan,” kata Aryodimas dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/2/2024). Disebutkan juga, sosialisasi ini sudah dilaksanakan sejak 5 Februari 2025, dengan target utama adalah ibu-ibu PKK, Desa Kemplong. Materi sosialisasi disampaikan melalui leaflet, yang menjelaskan bagaimana cara orang Jepang mengelola keuangan.“Oleh karena itu, saya berinisiatif untuk memperkenalkan Kakeibo sebagai salah satu cara untuk membantu mereka mengatur keuangan mereka dengan lebih baik,” imbuhnya.
Menurut Aryodimas, program sosialisasi ini juga membahas manfaat dan tips mengelola keuangan ala kakeibo, dan mendapat tanggapan positif dari para peserta. Sosialisasi diakhiri dengan foto bersama dan pembagian leaflet kepada para ibu-ibu PKK di Desa Kemplong.
