Foto : Dokumentasi Pribadi
Penulis : Faris Rasyad Darmawan (Bahasa dan Kebudayaan Jepang, Universitas Diponegoro)
Editor : Tim Redaksi Eppyco Media
Wonosegoro, 7 Februari 2025 – Tim I Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) yang ditempatkan di Desa Wonosegoro baru-baru ini mengadakan kegiatan edukasi mengenai Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) kepada masyarakat setempat. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang LPK, terutama terkait dengan aturan, persyaratan, serta manfaat yang dapat diperoleh masyarakat dalam mengakses pelatihan keterampilan untuk meningkatkan daya saing di dunia kerja.
Acara edukasi ini diselenggarakan di salah satu rumah warga dan dihadiri oleh para warga, terutama para pemuda dan pemudi yang tertarik untuk mengikuti pelatihan keterampilan guna memperluas kesempatan kerja. Dalam sesi ini, mahasiswa KKN UNDIP bekerja sama dengan fasilitator LPK yang berkompeten untuk menjelaskan secara rinci tentang peran penting LPK dalam pengembangan keterampilan dan penciptaan lapangan pekerjaan.
Kegiatan ini dimulai dengan pemaparan tentang LPK dan peranannya dalam memberikan pelatihan vokasi yang dapat membantu meningkatkan kompetensi kerja. LPK adalah lembaga yang memberikan pelatihan di berbagai bidang keterampilan, seperti menjahit, memasak, komputer, hingga teknologi informasi, dengan tujuan untuk menyiapkan tenaga kerja yang siap terjun ke dunia industri.
Lebih lanjut, peserta diberikan informasi mengenai berbagai jenis pelatihan yang tersedia di LPK, serta aturan-aturan yang perlu diperhatikan sebelum mendaftar. Salah satunya adalah persyaratan administratif, yang meliputi KTP, surat keterangan sehat, dan beberapa dokumen pendukung lainnya, tergantung pada jenis pelatihan yang ingin diikuti. Selain itu, para peserta juga diberikan pengetahuan tentang tata cara pendaftaran dan seleksi yang dilakukan oleh LPK, yang biasanya mencakup ujian tertulis dan wawancara.
Salah satu materi yang sangat menarik perhatian peserta adalah mengenai biaya pelatihan. Dalam penjelasannya, pihak LPK menjelaskan bahwa banyak lembaga yang menyediakan pelatihan dengan biaya yang terjangkau, bahkan ada yang memberikan subsidi atau beasiswa untuk masyarakat kurang mampu. Beberapa LPK juga bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar yang menawarkan peluang kerja setelah lulus pelatihan.
Di akhir acara, Tim I KKN UNDIP memberikan panduan tertulis mengenai cara mendaftar di berbagai LPK terdekat, serta informasi mengenai peluang kerja setelah mengikuti pelatihan. Para peserta tampak antusias dan berkomitmen untuk mengikuti pelatihan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka.
Kegiatan edukasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Wonosegoro dengan meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya pelatihan keterampilan. Selain itu, kegiatan ini juga membuka peluang bagi para peserta untuk mengembangkan diri dan memperoleh sertifikat keterampilan yang dapat meningkatkan peluang kerja dan kewirausahaan.
Dengan adanya kegiatan ini, Tim I KKN UNDIP berharap agar masyarakat Wonosegoro dapat memanfaatkan fasilitas LPK yang ada untuk memperkaya keterampilan mereka dan meningkatkan kualitas hidup, serta mendukung pembangunan ekonomi di desa. Sebagai penutupan, Nabila menyatakan, “Kami ingin agar program ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi dapat terus berlanjut dan memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat Desa Wonosegoro.”
