
Penulis : Mahasiswa KKNT Tim 112 Kelompok 6 (Universitas Diponegoro)
Editor : Tim Redaksi Eppyco Media
Semarang – Kegiatan multidisiplin berjudul “Workshop Edukasi dan Implementasi Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga Anti-Diabetes melalui Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Ngemplak Simongan” yang rangkaiannya dilaksanakan pada 3 hari, yaitu 10 Juli, 14 Juli, dan 7 Agustus 2025

Mahasiswi prodi Farmasi→Vionita, Mahasiswa Ilmu pemerintahan→Rayhan, Mahasiswa Hukum→Rangga
Rangkaian kegiatan pertama adalah Edukasi dan Praktik Budidaya Tanaman Obat Keluarga (TOGA) yang berpotensi mengentaskan permasalahan diabetes di Kelurahan Ngemplak Simongan. Kegiatan diawali dengan edukasi mengenai pengenalan diabetes serta beberapa TOGA dalam perannya sebagai penurun kadar gula darah, yang mana materi tersebut disampaikan oleh salah satu Mahasiswa Farmasi, Vionita Putri.
Dilanjut dengan pemberian pemahaman mengenai bagaimana cara mengorganisirkan, melalui pembentukan kepengurusan mandiri Pembudidayaan TOGA tiap RT di RW.07 dan 08 agar membentuk kebiasaan pola hidup sehat yang berkelanjutan, materi tersbeut disampaikan oleh Mahasiswa Ilmu Pemerintahan, Rayhan Sausan.
Edukasi terakhir seputar edukasi terkait mekanisme bagaimana mendapatkan bibit secara gratis melalui pemerintah Kota Semarang oleh Mahasiswa Hukum, Rangga Yudha.
Mahasiswi prodi Biologi→ Isabel dan Mahasiswa prodi Peternakan → Chandra
Kegiatan workshop ini kemudian dilengkapi dengan praktik langsung penanaman tiga jenis TOGA yaitu jahe (Zingiber officinale), kencur (Kaempferia galanga), dan serai (Cymbopogon citratus) serta pembuatan pupuk kompos organik. Ketiga tanaman ini dipilih karena mudah dibudidayakan di pekarangan rumah dan memiliki kandungan senyawa aktif yang berpotensi membantu menurunkan kadar gula darah. Dalam sesi ini, peserta diberikan panduan teknis mengenai cara tanam, media tanam yang sesuai, hingga perawatan sederhana untuk memastikan tanaman dapat tumbuh optimal. Praktik penanaman dilakukan secara langsung dengan menggunakan media polybag, dan setiap RT yang menjadi sasaran kegiatan (4 RT di RW 07 dan 5 RT di RW 08) menerima masing-masing satu bibit jahe, kencur, dan serai sebagai bentuk implementasi nyata dari program pemberdayaan masyarakat berbasis tanaman obat.
Sebagai upaya mendukung budidaya tanaman TOGA (Tanaman Obat Keluarga), Kelompok 6 KKN-T 112 melaksanakan kegiatan pembuatan pupuk kompos organik dengan melibatkan partisipasi ibu-ibu PKK RW 07 dan RW 08. Bahan-bahan yang digunakan antara lain kotoran kambing kering sebagai sumber nitrogen, dedak sebagai bahan fermentasi, sekam bakar untuk menjaga aerasi, serta EM4 dan molases (tetes tebu) sebagai aktivator mikroba pengurai. Melalui kegiatan ini, Kelompok 6 KKN-T 112 berharap masyarakat dapat lebih mandiri dalam mengelola limbah organik menjadi pupuk yang bermanfaat dan mendukung pembudidayaan tanaman TOGA yang sehat, murah, dan berkelanjutan.
MULDIS B (7 Agustus)

Mahasiswa/i farmasi → Vivi, Yasmin, Yuwana
Kegiatan multidisiplin pada hari ke 2 yang dilaksanakan pada Hari Kamis, 07 Agustus 2025, di Balai RW 08 Kelurahan Ngemplak Simongan. Bentuk kegiatan yang akan dilakukan diawali dengan pemberian pretest, lalu dilanjutkan pemberian edukasi mengenai pola hidup sehat dalam pencegahan diabetes, macam-macam TOGA antidiabetes (dosis, efek farmakologi, efek samping), ramuan jamu antidiabetes. Setelah pemberian edukasi dilakukan workshop pembuatan jamu antidiabetes dengan bahan yang digunakan yaitu jahe, daun salam, kayu manis, dan stevia. Selain itu juga terdapat workshop pembuatan puding rendah gula dari bunga telang dan stevia. Terakhir dilakukan posttest pada peserta kegiatan.
Target dan Sasaran peserta pada kegiatan tersebut yaitu ibu pkk dan posyandu rw 07 dan 08. Tujuan pada kegiatan ini yaitu Meningkatkan pengetahuan masyarakat, khususnya ibu-ibu PKK dan posyandu, tentang pentingnya pola hidup sehat dalam pencegahan diabetes, memberikan edukasi mengenai jenis-jenis tanaman obat keluarga (TOGA) yang memiliki efek antidiabetes beserta cara penggunaannya secara aman dan tepat, Meningkatkan keterampilan masyarakat dalam meracik dan mengolah jamu serta produk olahan sederhana berbahan dasar TOGA antidiabetes. Hal ini dapat ditunjukkan dengan peningkatan dari nilai pretest dan posttest yang diberikan. Jumlah peserta yang menghadiri kegiatan berjumlah 13 orang. Semua peserta antusias mengikuti kegiatan mulai dari pemberian edukasi hingga workshop pembuatan jamu dan puding bunga telang dengan stevia.
Hasil nilai pretest rata-rata yang didapat yaitu 79. Sementara hasil nilai rata-rata posttest yang dihasilkan adalah 98. Hal tersebut menandakan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat terkait materi yang diberikan
Salah satu peserta, Ibu Didik yang juga selaku Ibu Ketua RW 07 menyampaikan kesannya, “kami sangat berterima kasih atas kedatangan kalian yaitu kelompok 6 tim KKN-T 112 Universitas Diponegoro, ilmu yang kalian berikan bisa juga membantu dan memberikan manfaat kepada warga sekitar”, ujarnya.